Minuman Favorit, Perusak Tubuh | Asma dan Fakta yang Belum Terungkap di Belakangnya | Kedokteran Dalam Sejarah | HIV-AIDS Treatment Centre | Indonesia, Kemiskinan dan Potret Buram Kesehatan | Unpretending Love Blogger Template | Tata Laksana Demam Berdarah Dengue | Tips Mendaftar Google Adsense |
Google

04 March 2006

Jebakan Bernama Persepsi

Subjektivitas sebuah pendapat atau persepsi merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Setiap argumen maupun pendapat yang ada tidak lepas dari latar belakang, dan kepentingan yang ada dibalik subjek. Setiap unsur yang ada dalam persepsi akan sangat berhubungan dengan apa yang menjadi ciri dari sang subjek. Persepsi sapat berarti cara pandang yang digunakan subjek terhadap objek tertentu.
Jika dalam konteks manusia, persepsi terhadap seseorang lawan jenis kadang menjadi jeratan atau jebakan untuk melangkah lebih jauh. Jika pada persepsi ke alam ide didapatkan keselarasan, maka kita akan terus melangkah untuk membentuk hubungan yang lebih baik. Namun pada kenyataannya, persepsi kadang hanya jebakan agar terperangkap dalam ruang dan waktu yang sangat sempit. Persepsi positif kadang tidak akan melulu sama dengan apa yang ada dalam alam ide kita. Yang akhirnya akan berujung ke perangkap bernama kesesatan.
Konon, menurut salah seorang kawan, semua yang kita lakukan berawal dari persepsi, kemudian diolah dalam akal, dan coba diselaraskan dengan ide, jika ditemukan kesamaan, maka jadilah ia sebagai tindakan. Namun, apakah persepsi sesaat menjadi jebakan mematikan selamanya ?
Nampaknya ada substansi lain yang tak sematp kita meliriknya. Kembali menurut seorang kawan itu dinamakan proses..yup..jika kita mau berlatih untuk bersabar dan mengerti akan proses maka hasil yang akan kita dapat kan tidak sia-sia..

”sesungguhnya yang kekal bukan bara api, tapi hasil dari pembakaran itu”

Jika kawan berani, sabar dan ikhlas untuk berproses maka setiap tindak tanduk kita dalam melaksanakan sesuatu dapat kita pertanggungjawabkan dan akan ada penjelasan. Proses inilah yang kemudian menjadi landasan untuk bertindak dan bergerak. Jika tidak sekali lagi kita akan terperangkap dalam persepsi yang ternyata jiak dibenturkan dnegan persepsi lainnya akan muncul kontradiksi. Hal itu tentu saja karena persepsi terbangun atas subjektivitas individu.
Lalu masihkahkah kita akan mengagung-agungkan persepsi yang tak memberi solusi dan landasan yang kuat dalam bertindak..maka mari bersama berproses untuk mendapat sesuatu yang jauh lebih terpelihara bukan sekedar terberi..
salam
Yakin Usaha Sampai

Penulis :
Yoesrianto Tahir

1 Comments:

Blogger Detamorfosis said...

Tulisan yang bagus. Tidak mudah memberikan permaknaan atas sebuah persepsi, apalagi yang sangat subjektif. Kta masih perlu selalu banyak berbenah, merendah hati, dan menyabarkan jiwa. SELAMAT ATAS SPIRIT JUANG TEMAN-TEMAN, SAHABAT DAN ADINDA SEMUANYA. Tetap Yakin Usaha Sampai...
www.astaqauliyah.blogspot.com

11:52 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< KEMBALI KE HALAMAN DEPAN